Apa Itu Jurnalis?

Cari Artikelmu | Apa Itu Jurnalis?


Tahukah anda, Apa itu Jurnalis? Jurnalis atau Wartawan itu sendiri adalah orang yang melakukan Jurnalisme atau orang yang menulis sebuah berita disekitarnya dan kemudian dipublikasikan. Seorang jurnalis membuat sebuah berita dengan menulis, mengambil gambar, video, dan menjadikannya sebagai laporan kemudian dimuat di media massa, seperti koran, televisi, radio, sosial media, dan lain sebagainya.

Apa yang dimaksud Jurnalisme? Jurnalisme atau kewartawanan sendri berasal dari kata Journal, Merupakan sebuah Catatan harian, Tulisan harian masalah kejadian sehari-hari, Baik kejadian sehari-hari seorang jurnalis, masyarakat, ataupun orang-orang besar atau pejabat. Siaran berita-berita ditelevisi contohnya.

Untuk menjadi seorang jurnalis juga membutuhkan suatu kecakapan, berbicara dengan tutur kata yang baik apalagi ketika kita ingin mengambil sebuah berita dari seseorang atau narasumber. Hal ini Seorang Wartawan harus menganalisis dengan baik sebuah berita yang sudah di rangkum dan ditulis dalam bentuk laporan, dan mereka diharapkan untuk menulis sebuah laporan yang objektif agar sudut pandangnya dapat melayani masyarakat.

Asal Muasal Jurnalis

Awal Abad 19, Jurnalis adalah orang yang menulis untuk jurnal. Dalam artian Jurnal atau catatan harian untuk dirinya sendiri. Dalam abad terkahir ini, Jurnalis sudah menjadi penulis untuk koran, televisi, dan lainya atau lebih tepatnya untuk publik.

Wartawan menulis dan menyebarkannya di media massa. Tapi, sebelum mempublikasikannya seorang jurnalis sudah mempertimbangkan dengan baik laporan yang dibuatnya secara Etika dan kebenaran sebuah berita tersebut.

Sekarang seorang jurnalis atau bisa juga di sebut kewartawanan sudah memiliki aktivitas utama dalam perkerjaannya sebagai  Jurnalis, Yaitu :


1. Meliput
 Yaitu Membuat berita yang terjadi disekitarnya. Contoh suatu peristiwa bencana longsor, wartawan dalam hal ini meliput tempat terjadinya longsor dan melontarkan beberapa pertanyaan kepada orang yang melihat mengetahui asal mula terjadinya bencana tersebut.

2. Mengolah
 Yaitu Berita yang sudah ditulis dari hasil meliput. Hasil liputan di riset dan dicari kebenaranya sampai berita tersebut sudah layak di publik.

3. Menyajikan
 Yaitu Hasil liputan yang sudah di olah dengan baik kemudian disajikan dalam bentuk laporan seperti koran, televisi, radio untuk di beritakan kepada khalayak atau masyarakat.

Selain itu, dapat juga dikatakan sebagai 5W+1H, dalam bahasa inggris setelah diterjemahkan yaitu Siapa, Apa, Dimana, Kapan, Mengapa dan Bagaimana. Hal ini juga akan menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau yang sedang hangat.

Sejarah Jurnalisme

Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.

Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan kewartawanan sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timoer, Bintang Barat, Java Bode, dan Medan Prijaji terbit.

Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.

Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi kewartawanan. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih.

Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Independen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.

Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi.

Kegiatan kewartawanan diatur dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang dikeluarkan Dewan Pers dan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI (Sumber Sejarah: Diambil dari Wikipedia).

Jurnalis Dalam Kampus

Dalam Kampus atau dalam dunia Mahasiswa juga ada Jurnalis, yaitu sebuah UKM Pers. Pers dalam hal ini juga meliput sebuah kejadian-kejadian di kampus. Bedanya kalau Wartawan meluas, Pers hanya dalam kampus.

Pers, meliput sebuah berita sebuah peristiwa yang terjadi di kampus, perkembangan-perkembangan, dan masalah apa yang telah terjadi. Kemudian, Menempel sebuah Coretan dalam kertas di mading.

Nah, itu Penjelasan tentang Apa itu Jurnalis. Moga bermanfaat..

Post a Comment

2 Comments

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)